Tapi bukan itu yang akan aku ceritakan.
Pulang dari Gading Serpong, mataku melihat Papan Reklame JAMU TRADISIONAL DAN PIJAT URUT - AL MUSTOFA. Langsung aja mobil aku belokkan ke tempat itu.
Wuih ... Wuih ... Ternyata ramai juga. Aku datang ama adikku, harus antri giliran masuk. Jumlah tukang pijat ada 3 orang. Tapi PLEASE jangan mikir yang PARNO bin PORNO ya. Ini MURNI pijat untuk capai, letih, lesu dll. Yang mijit, bapak-bapak usia 40-an tahun, berkumis dan berjenggot, dan jauh dari kata CANTIK, MOLEK, MULUS, GENIT, dan MENGGODA.
Jauh BEDA dengan PANTI PIJAT lain yang hanya KEDOK EKSPLOITASI SEKS. Sungguh REAL jualan keahlian pijat dan jamu. Pokoke ENAK TENAN, setelah pijat kita bisa minum jamu. Tarif Rp. 30.000 sudah mendapat kedua hal itu.
Teman, ini IDE BISNIS yang menarik untuk dikembangkan. Aku kira, penduduk di JAKARTA perlu sedikit sentuhan PIJAT TRADISIONAL TANPA BUMBU SEKS.
Anda berminat?
No comments:
Post a Comment