DISCLAIMER :

Beberapa artikel di BLOG ini bisa dilihat di alamat http://dlneo.wordpress.com/. Semua karya / tulisan di blog ini adalah hak cipta / hak milik dari pengarang, artis, dan penerbit yg bersangkutan. Blog ini disediakan hanya untuk keperluan edukasi. Jika Anda suka dengan karya / tulisan ini, belilah buku atau produk aslinya untuk mendukung artis yg bersangkutan. STOP PEMBAJAKAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL INDONESIA.

Monday, April 7, 2008

GERMO KANCUT SIAP MENJADI CAPRES 2009

GERMO KANCUT SIAP MENJADI CAPRES 2009

Pada hari Sabtu (05/04) kemarin, bertempat di sebuah restoran elit di kawasan Jakarta Selatan, Din Lalijiwa menerima tamu yaitu Germo Kancut (GK).

Tamu ini ingin mengkonfirmasikan seputar gosip yang sedang beredar di Dunia Blogger Indienesia tentang kesediaannya, Germo Kancut (GK), menjadi Calon Presiden 2009 dari Jalur Independen.

Berikut rekaman wawancara tersebut :

DL : Selamat malam bapak …
GK : Malam.

DL : Tolong bapak sebutkan nama lengkap bapak ...
GK : Weleh, kan di kartu nama sudah tertulis jelas ... Germo Kancut, malah alamat rumah dan telp saya ada di situ.

DL : Maaf, ini standar kita pak. Untuk konfirmasi data. Bapak berasal darimana? Tolong disebutkan.
GK : Asli Arek Suroboyo!!! Kalau posisinya di Kampung Dolly ... tentu anda sudah akrab dengan nama daerah itu. Hahaha ...
Germo Kancut (GK) tertawa keras sekali.

DL : Bapak, bisa aja. Wah, ramai juga berita tentang bapak di beberapa blog. Apa pendapat bapak mengenai hal tersebut?
GK : Biasa aja tuh …

DL : Maksudnya?
GK : Ya biasa aja. Tidak ada yang aneh dan perlu dipermasalahkan. Kita ikuti aja kemana angin berhembus dan air mengalir. Bangsa kita aja yang suka HEBOH karena hal-hal sepele. Padahal masih banyak hal penting yang memerlukan perhatian kita. Tentang diri saya, gak usah dibikin ribut.

DL : Hal yang lain itu apa? Tolong bapak jelaskan …
GK : Ya, yang lagi ramai kan masalah Konversi Minyak Tanah ke Gas LPG. Atau masalah kasus LAPINDO yang belum juga ada kejelasan tentang nasib rakyat yang semakin menderita. Itu yang harus dipikirkan oleh bangsa ini? Kenapa malah repot mikir nasib saya?

DL : Ok. Tapi isu Calon Presiden pada PEMILU 2009 tetap layak untuk menjadi konsumsi publik kan. Ini juga penting karena menyangkut masa depan sekian ratus juta rakyat Indienesia. Apa bapak sudah yakin akan mengikuti Bursa Capres 2009?
GK : Amat sangat YAKIN sekali.

DL : Kenapa?
GK : Ya seperti yang anda sebutkan tadi, ini menyangkut masa depan sekian ratus juta rakyat Indonesia. Saya merasa ikut bertanggung jawab terhadap ‘rakyat’ tersebut.

DL : Kalau boleh disebutkan … rakyat yang mana yang bapak maksudkan?
GK : Weleh, gitu aja kok ditanyakan sih. Tentu saja keluarga saya, teman-teman saya, kerabat saya dan orang yang mau mendukung saya. Itu kan juga bagian dari rakyat Indienesia. Kalau di luar itu sih … saya tidak perlu MERASA REPOT untuk memikirkannya.

DL : Maksud bapak … bapak hanya memikirkan orang-orang disekitar bapak?
GK : Ya, betul itu.

DL : Kalau begitu bapak bukan seorang PEMIMPIN RAKYAT SEJATI ? Bapak hanya pemimpin bagi kolega dan relasi bapak saja.
GK : Ya, betul itu. Lagian, untuk apa sih kita BERLAGAK JADI PAHLAWAN dan MALAIKAT YANG BAIK HATI. Keluarga dan teman-teman kita adalah FAKTOR yang penting karena mereka sudah REAL membantu karir kita. Bohong aja mereka yang berkoar-koar bahwa MEREKA SIAP MENGABDIKAN HIDUP DAN MATINYA UNTUK NEGERI INI. Saya tahu betul siapa mereka sesungguhnya. Mendingkan jujur aja seperti saya ini. Minimal dalam pandangan Tuhan YME, saya bukan pembohong dan penipu.

DL : Ok. Berarti bapak punya ambisi jadi presiden Republik Indienesia?
GK : Ya, saya akui itu. Tekad saya sudah bulat untuk menjadi Presiden negeri ini.

DL : Bapak berani melawan arus?
GK : Maksudnya?

DL : Beberapa ahli dan pengamat politik mengkampanyekan untuk JANGAN MEMILIH ORANG YANG AMBISIUS. Kenapa bapak malah mengakuinya?
GK : Weleh, anda ini kok senangnya ngomong mutar-mutar sih. Kan sudah saya bilang bahwa saya pengin jadi orang yang jujur. Jujur kalau pengin jadi presiden. Saya merasa asyik aja kalau nanti saya duduk di kursi RI-1. Hahaha … tentu saya bisa kendalikan beberapa hal penting yang tentu saja akan saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan saya pribadi dan kelompok saya. Bukankah saya termasuk orang yang baik dan pemberani? Saya berani untuk jujur pada anda walaupun saya tahu bahwa wawancara ini pasti akan anda sebar luaskan. Saya tidak takut. Biar semua rakyat mengetahuinya.

DL : Apa modal bapak untuk maju ke Bursa Capres 2009?
GK : Modal utama sih … tentu saja DUIT. Tidak usah munafik lah, saat ini DUIT PALING BERKUASA.

DL : Kenapa?
GK : Ya, tentu saja untuk membayar beberapa OKNUM yang haus duit. Ini penting selama aturan main CALON INDEPENDEN belum jelas benar. Jadi untuk menjadi CAPRES, saya harus masuk melalui Partai Politik. Dan perlu dicatat, beberapa pengurus Partai sudah menghubungi saya dengan nota tagihan yang harus dibayar kalau saya ingin dicalonkan oleh partai-nya. Tidak perlu saya sebutkan detailnya ya. Anda tentu tahu siapa yang saya maksud …

DL : Ooo … Maaf bapak, boleh saya menanyakan hal yang pribadi?
GK : Silahkan … silahkan. Bebas aja mas, saya bukan orang yang ANTI KEBEBASAN INFORMASI DAN MENGELUARKAN PENDAPAT.

DL : Bapak tentu saja sudah mempersiapkan uang untuk hal-hal itu. Kalau boleh tahu, berapa jumlahnya? Darimana bapak mendapatkan uang itu? Sepengetahuan kami, bapak bukan seorang pejabat penting yang menduduki posisi basah atau seorang pengusaha yang sukses. Maaf …
GK : Hahaha …

DL : Bapak tidak perlu menjawabnya, kalau dirasakan kurang berkenan.
GK : Hahaha … saya akan jawab pertanyaan anda. Begini, saya lama bergaul dengan beberapa pejabat penting dan pengusaha sukses. Mereka yang akan mendukung saya dengan mempersiapkan semua kebutuhan keuangan untuk dana kampanye, sogok kanan-kiri dan depan-belakang, dan semuanya.

DL : Siapa mereka?
GK : Saya tidak usah menyebutkan nama. Tidak etis. Saya kenal dengan beberapa pejabat daerah yang saat ini terkena KASUS DUGAAN KORUPSI, beberapa pejabat militer yang ramai diguncang KASUS PELANGGARAN HAM, beberapa boss kakap yang terkena KASUS BLBI, beberapa kontraktor untuk PROYEK PEMERINTAH, beberapa Cukong Kayu dari Malaysia yang ingin agar HPH-nya aman, dan lain-lain.

DL : Ternyata pergaulan bapak cukup luas juga ya …
GK : Ah, biasa aja tuh.

DL : Darimana bapak kenal dengan orang-orang yang siap mendukung bapak menjadi CAPRES 2009?
GK : (melotot) Anda ini bodoh ... atau pura-pura bodoh? Lihat di kartu nama saya. Tentu anda bisa menebak apa profesi saya!!!

DL : Maaf. Mendengar apa yang bapak sebutkan, tentu ada semacam perjanjian antara bapak dengan tokoh-tokoh tadi ya? Boleh diperinci?
GK : Tentu saja, jaman gini … mana ada sih MAKAN SIANG GRATIS. Semua harus bayar, bung. Mereka orang bisnis tentu saja berpikir UNTUNG DAN RUGINYA kalau membantu saya merebut kursi presiden.

DL : Berarti ada semacam KONTRAK POLITIK? Maaf, kami perlu ketegasan untuk pernyataan bapak …
GK : Ya, tentu saja. Mereka kasih saya DUIT dan nanti kalau saya bisa duduk di kursi RI-1 tentu saja akan saya AMANKAN POSISI MEREKA. Saya akan menjamin kepentingan teman-teman saya itu dalam bidang politik, hukum, demo buruh, legalitas usaha, dan lain-lain. Tapi harap dicatat, saya juga tetap PRO RAKYAT.

DL : Kenapa?
GK : Sebagai seorang pengusaha, dalam hal ini adalah produsen barang dan jasa, tentu saja perlu adanya sistem dagang yang baik dan benar. Yaitu pasar memerlukan adanya produsen dan konsumen untuk menjamin terjadinya transaksi perniagaan. Saya harus meningkatkan taraf ekonomi dan kesejateraan rakyat agar rakyat mampu menyerap produk barang dan jasa yang kami tawarkan ke pasar. Jadi, kami tetap dapat untung juga. Hahaha …

DL : Apa yang akan bapak lakukan?
GK : Banyak. Untuk rencana jangka pendek sih, saya akan membuat kebijaksanaan lewat KEPPRES atau UU yang pro rakyat. Dan pelaksanaannya, tentu saja, memerlukan semacam BADAN KHUSUS atau KOMISI atau KONSULTAN. Nanti saya akan memilih di antara teman-teman saya untuk duduk di posisi-posisi itu. Jadi, uang tidak lari keluar. Istilahnya, uang dari kantong kiri hanya pindah ke kantong kanan. Saya dapat nama baik di mata rakyat, Isteri saya dapat komisi dari proyek-proyek tersebut dan relasi saya tetap dapat melanjutkan pesta-nya.

DL : Langkah konkretnya?
GK : Rakyat kita sudah miskin. Ini berbahaya. Kata agama sih, kemiskinan adalah sumber dari kejahatan. Ini bisa mengancam keselamatan teman-teman saya yang (maaf) sebagian besar non pribumi. Maka nanti kita bersama-sama membuat PROYEK untuk sedikit membantu rakyat. Harap dicatat, sedikit membantu rakyat … karena seperti yang sebutkan di depan, koneksi dan relasi saya HARUS IKUT TERLIBAT dalam proyek tersebut. Yah, dalam perhitungan kasar saya … sedikitnya sekitar 20% atau 30% dari nilai proyek itu pasti masuk ke kantong kami. Rakyat (mungkin) terbantu dan kami (pasti) terbantu juga.

DL : Pertanyaan terakhir, apa yang sekarang bapak siapkan?
GK : Saya akan terus berkampanye untuk diri saya pribadi. Saya harus yakin pada pilihan saya. Mungkin mulai awal bulan depan, anda akan melihat wajah dan profil saya nongol di beberapa televisi nasional. Saya akan mulai pasang iklan agar rakyat mulai terbiasa akrab dan kenal saya. Nanti, kalau partai politik menolak mencalonkan saya … saya tetap nekad maju lewat JALUR CALON INDEPENDEN. Hal ini sudah mendesak saya lakukan karena beberapa teman saya mulai tidak enak makan tidak nyenyak tidur karena dikejar-kejar pihak KEJAKSAAN dan KPK. Mereka harus dipikirkan dan dibantu dengan sekuat tenaga!!!

DL : Apa pesan bapak untuk Rakyat Indienesia?
GK : Pilihlah saya kalau ingin perubahan mendasar di Indienesia. Saya berdiri di semua pihak. Anda yang membantu saya pasti untung dan aman urusannya di negeri ini. Rakyat pasti (sedikit) terbantu perekonomian dan kesejahteraannya.

DL : Terima kasih Bapak Germo Kancut.
GK : Terima kasih.

Sebelum berpisah, Germo Kancut (GK) mengatakan bahwa dia besok harus bersiap terbang ke Malaysia untuk menghadiri Undangan Makan Malam dari seorang Cukong Kayu yang dicurigai terlibat Ilegal Logging di Kalimantan dan Sumatera.

Menurut informasi yang terbaru, Germo Kancut (GK) didukung oleh Partai Perampok Uang Rakyat Indienesia (Partai PERURI) , Partai Persaudaraan Koruptor Nasional Indienesia (PPKNI) dan Partai Penebang Hutan Rakyat Indienesia (PPHRI).

Oh, Indienesiaku ...

No comments: